Chapter 24
MONSTER itu
tampak kaget. Ia membelalakkan matanya yang kuning dan berair. Mulutnya yang
berbibir tebal pun menganga. Di dalamnya aku melihat dua lidah berwarna pink
bergerak maju-mundur.
Beberapa
anak langsung melepaskan selang dan tongkat pel yang mereka pegang dan
menjatuhkan diri ke lantai. Tapi ada juga yang berbalik dan memandang ke
arahku.
"Jangan
mandikan dia lagi!" aku berseru. "Letakkan selang dan sikat kalian!
Berhenti bekerja! Dan cepat tiarap!"
Elliot
terbatuk-batuk di sampingku. Aku melirik dan melihat ia sedang berusaha untuk
tidak muntah.
King
Jellyjam meraung keras ketika anak-anak yang lain mengikuti perintahku. Lendir
kental berwarna putih menetes-netes dari hidungnya. Kedua lidahnya
menjulur-julur di antara bibirnya yang ungu.
"Tiarap!"
aku berteriak kepada anak-anak. "Diam di lantai!"
Dan kemudian
aku melihat monster itu mengangkat tangan ungunya yang gemuk. Ia membungkuk
sambil mengerang keras. Kuli tubuhnya yang berlendir pecah dan retak ketika ia
mengulurkan tangan.
Ia hendak
meraih Alicia!
"Tolong!
Aku mau dimakan!" Alicia menjerit. Ia hendak berdiri.
"Jangan!"
teriakku. "Jangan berdiri! Tetap tiarap!" Sambil memekik ketakutan,
Alicia kembali merebahkan diri ke lantai.
Tangan King
Jellyjam berayun ke bawah. Menggapai-gapai di atas tubuh Alicia. Ia berusaha
mengangkat gadis cilik itu. Berkali-kali.
Tapi
ternyata dugaanku tepat! Jari-jemari monster itu terlalu gemuk, terlalu kaku
untuk mengangkat orang yang tergeletak di lantai.
King
Jellyjam mendongakkan kepala dan meraung-raung dengan kesal.
Bau
memuakkan di sekelilingku semakin keras. Aku segera menutup hidung dengan
sebelah tangan. Keong-keong hitam terus bermunculan dari kulitnya.
Menggelinding di tubuhnya yang berlendir. Berjatuhan ke lantai.
Monster itu
melambai-lambaikan tangan. Sekali lagi ia membungkuk, berusaha meraih anak-anak
yang lain.
Tapi mereka
merapatkan diri ke lantai, sehingga King Jellyjam tidak berhasil mengangkat
mereka. King Jellyjam kembali meraung. Kali ini suaranya sudah lebih lemah.
Bola matanya berputar-putar tak terkendali di kepalanya yang besar.
Bau yang
menyebar membuat mataku serasa terbakar. Bau itu menyelubungiku dari segala
arah.
King
Jellyjam mencoba meraih selang. Tapi gagal. Ia memasukkan tangan ke dalam air,
berusaha membasuh badannya.
Aku berdiri
sambil gemetaran. Segala gerak-geriknya kuperhatikan tanpa berkedip.
Rencanaku
berhasil. Sejak awal aku sudah yakin ini akan berhasil.
Bau yang
menyelubungiku bertambah keras lagi. Bau itu seolah-olah menempel di kulitku.
Aku bahkan bisa mengecapnya dengan lidah.
King Jelly
jam melambai-lambaikan kedua tangannya. Kalang kabut ia berusaha memandikan
dirinya sendiri.
Raungannya
berubah menjadi erangan. Tubuhnya mulai gemetar.
Aku menahan
napas ketika dia menatapku sambil memicingkan mata.
Ia
menudingku dengan jarinya yang bengkak!
Ia
mencondongkan badan ke depan.
Mengulurkan
tangannya yang besar.
Aku tidak
sanggup bergerak karena terlalu ngeri. Aku merinding.
Tangannya
menggenggam tubuhku. Dan sebelum aku sempat memberontak, ia sudah
mencengkeramku dengan jari-jemarinya yang berlendir dan bau.
Bagi anda yang berminat dengan permainan poker online berbayar yang dapat dipercaya, silahkan klik link situs kami di agen judi poker online terpercaya dan daftar menjadi member kami sekarang juga, maka anda akan mendapatkan fasilitas dan bonus. Layanan kami ini di dukung dengan fasilitas chat yang selalu siap melayani dan menemani anda selama 24 jam penuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar